Senin, 09 April 2012


Tersadar akan keRAPUHan membuat belajar tegar,
kembali menata puing-puing penghargaan atas diri karena keberanian melukis warna pelangi di dinding hati.
Belajar menjadi bijak terpelihara setiap jengkal jasad,
memberi porsi lebih pada pemilik hati.

Bukan RAPUH yang harus ditampakkan,
namun kebersahajaan dalam ketawadu’an.
RAPUH bagian dari hidup, tersematkan,
namun jangan biarkan beribu pasang mata melihat kerapuhan kita.
Cukup Allah yang menjadi curahan setiap RAPUH hidup kita.
Tampillah dengan senyum dan yakinkan bahwa kita kuat dalam kebersahajaan, kesederhanaan dan penghargaan menjadi bagian yang harus kita jaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar